1. “Jilbab itu kan dipake khusus buat shalat atau ke pengajian. Kalau di tempat umum ya mesti dibuka. Bego aja kebalik-balik”.
2. Tidak hanya sampai di situ, si A menyamakan jilbab dengan swimsuit. Pakaian itu penggunaannya bersifat situasional. Kalau mau pergi mengaji ya pakai jilbab. Kalau mau berenang ya pakai baju renang. “Masa renang pake mukena,” tukasnya lagi. “Segampang itu kok nggak paham,”
3. A juga mengatakan pendapat yang bisa mengundang kontroversi, yakni tentang alasan orang beragama. “Kenapa orang beragama? 1) karena miskin; 2) karena rentan dan merasa terancam,” ujarnya…
Apakah ke tiga pernyataan itu benar??
Tentang pernyataan pertama; kewajiban berjilbab Allah utarakan dalam
Al-Quran secara umum, tidak terikat dengan momen tertentu; khusus untuk
di pengajian misalkan. Yang ada malah sebaliknya, ketika shalat
diwajibkan, jilbab (menutup aurat) menjadi salah satu pakaian khusus
(ketentuan khusus) yang tidak bisa tidak, harus dipakai saat shalat.
Jadi, siapa yang kebalik-balik?? Yang benar itu dari umum ke khusus,
bukan dari khusus ke umum.
Jilbab dan pakaian renang adalah
perbandingan yang tidak jauh berbeda dengan perbandingan antara basket
dan main catur, meskipun kedua-duanya sama-sama olah raga, tapi rule of the gamenya
berbeda, jika Allah syariatkan jilbab untuk dipakai di semua tempat,
maka pabrik pembuat pakaian olah raga membuat pakaian renang khusus
untuk di tempat renang. Adat manusia juga tidak membenarkan adanya
seseorang yang ceramah di atas podium dengan memakai pakaian renang
bukan? sebaliknya, tidak ada seorang pun yang protes jika seorang wanita
berjilbab mengisi seminar di depan orang banyak, justru sebaliknya,
akan banyak yang protes jika wanita tersebut memakai pakaian “ala
kadarnya” ketika mengisi seminar.
Tentang pernyataan ketiga:
justru kenyataan yang terjadi saat ini adalah, orang miskin tidak
sedikit yang stress, gila. Kenapa gila? salah satu faktornya karena
tidak beragama. Agama bukan pabrik yang di situ ada untung rugi materil;
yang beragama kaya, yang tidak miskin! tidak selalu begitu. Yang
beragama aman dari ancaman, yang tidak, selalu terancam, tidak selalu
juga! Yang tepat adalah, kebanyakan orang menjadi begitu religius karena
SADAR, sadar akan adanya pencipta, sadar akan adanya nikmat surga dan
siksa neraka, sadar akan dirinya yang bukan siapa-siapa. Beda loh, sadar
dengan terancam!!
Penutup
Setidaknya,
jilbab adalah salah satu indikator akan kesadaran beragama seorang
wanita. Jilbab tidak mengekang wanita, yang ada malah menjaga, namun
terkadang sebagian memaknai menjaga dengan mengekang. Semoga Allah
selalu membimbing kita untuk berfikir benar, bukan hanya bagus dan
sensasional. Wallahualam bis shawab.