Prof Dr Abdalrahman Yusuf Al Jamel berkesempatan mendatangi Indonesia dalam rangka mengisi Daurah Tahfidz Quran di Pesantren Al Fatah yang berada di Lampung dan akan melakukan tugasnya dalam waktu dua bulan ke depan. Di sela-sela kegiatannya itu beliau menyempatkan diri untuk bertemu dengan kaum muslimin di Kota Bandung khususnya jamaah Mesjid Pusdai dan menceritakan beberapa hal penting keadaan rakyat Palestina dan Gaza kepada jamaah dengan diterjemahkan oleh KH Yaksyalah Mansur, pimpinan Pondok Pesantren Al Fatah, Lampung.
Sebagai seorang warga Gaza di Palestina beliau mengatakan Mesjid al-Aqsha adalah milik kaum muslimin yang merupakan salah mesjid yang harus didatangi oleh umat Islam sedunia selain Masjidil Haram dan Mesjid Nabawi. Tentu saja sudah menjadi kewajiban kita semua untuk menjaga dan memelihara mesjid-mesjid tersebut dari gangguan musuh yang akan merebut dan merusaknya.
Sudah sembilan hari saya berada di Indonesia dan begitu merasakan muslim di sini benar-benar sangat mencintai rakyat Palestina dan Masjidil Aqsha. Terus terang, bantuan dari sangat membantu muslim di Gaza. Ketika terjadi serangan yang dilakukan oleh Israel pada akhir tahun 2008 atau awal 2009 rakyat Indonesia segera memberi bantuan dan itu sangat terasakan sebab di sana ribuan orang menjadi korban bahkan 1500 orang meninggal dunia akibat serangan brutal Israel. Selain itu banyak orang banyak yang terluka dan rumah-rumah pun banyak yang hancur. Palestina, khususnya di Gaza membutuhkan sekali rumah sakit untuk merawat rakyat Palestina yang terluka dan obat-obatan. Di sini saya melihat, betapa tingginya nilai persauadaraan yang Indonesia untuk rakyat Palestina. Umat Islam di sini telah membuktikan dengan segala kemampuannya untuk membantu rakyat Palestina. Terima kasih atas bantuanbya, semoga Allah membalas segala kebaikannya.
Saya katakana, ketika umat Islam bersatu dan ketika mereka konsisten dengan ajaran al-Quran maka mereka akan mampu membebaskan tanah-tanah yang sekarang ini dikuasai oleh musuh-musuh Islam. Saya sampaikan kabar positif dari ikhwan di Palestina walaupun setiap hari mereka diserang Israel namun mereka tetap konsisten melakukan perlawanan dan mereka tetap sabar dan tegar sampai saat ini. Mengapa mereka tetap tegar ? Karena mereka konsisten dengan ajaran al-Quran padahal Gaza itu penduduknya sedikit, ya sekitar 1,5 juta orang serta luasanya tidak lebih dari 300 km2 tetapi meerka tetap tegar menghadapi setiap serangan zionis Israel karena mereka konsisten dengan ajaran al-Quran tadi.
Adapun kedatangan saya ke Indonesia adalah dalam mengembangkan kerja sama dalam hal tahfidz al-Quran dengan beberapa pesantren termasuk yanbg ada di Lampung, di mana kami telah mengeluarkan ribuan alumni penghafal al-Quran 30 juz dalam 2 bulan, Metode inilah yang akan diterapkan di Indonesiia seperti yang telah diterapkan di Gaza. Di sana kami punya program daurah yang kami lakukanpada saat liburan musim panas yang berlangsung 3 bulan dan kami gunakan waktu 2 bulan lamanya untuk hal tersebut .Alhamdulillah kami telah menghasilkan alumni jumlahnya ribuan orang yang mampu menghafal al-Quran 30 juz.
Saya bersyukur hari ini saya dapat berkunjung ke Pusdai Jabar. Saya sendiri berkeinginan untuk bekerja sama dalam soal hafalan al-Quran ini. Bahkan bukan ribuan saja tetapi jutaan jumlahnya. Mudah-mudahan anak-anak kita dapat menghafal alQuran, karena generasi inilah yang merupakan generasi al-Quran yang akan mengembalikan kejayaan Islam. Generasi ini pulalah yang akan merebut kembali Masjidl Aqsha dari tangan-tangan musuh dan akan mengembalikan kejayaan Islam di manapun mereka berada.
saya sampaikan salam dari ikhwan di Gaza sebagai mujahid yang berada di garda depan untuk menghadapi Yahudi sebagai musuh Allah, musuh Rasulullah dan musuh kemanusiaan. Tetapi kalian rakyat Indonesia pun mempunyai peran yaitu dengan membantu mereka sehinnga mampu menghadapi musuh-musuhnya. Oleh karena itu, saya berharap jangan lupa mendoakan kami dalam Shalat kalian agar dapat menghadapi dan memenangkan perang melawan Yahudi yang akan merusak sisi kemanusiaan. Saya sampaikan terima kasih kepada teman-teman di Pusdai dan kalian semua yang mendengar ceramah saya di Pusdai ini. Semoga Allah mengumpulkan kalian dalam keadaan baik dan memberikan rezeki untuk bisa melaksanakan Shalat di Mesjidil Aqsha.
Usai berceramah wartaislam.com berkesempatan melakukan wawancara dengannya dan dibantu penerjemah Ahmad Zaydin Anshori, pengurus PUSDAI Jabar
Bagaimana kondiai Gaza saat ini ?
Kondisinya masih baik walau agresi Israel di Gaza masih berlangsung. Meskipun mereka menembakan misil dan peluru serta melancarkan serangan militer untuk menghancurkan rumah-rumah kami tetapi kami tetap sabar dan tegar serta tidak akan pernah mundur di garda terdepan melawan mereka.
Hafidz al-Quran di sana disiapkan menjadi mujahid ?
Penduduk di sana banyak yang mampu menghafal al-Quran 30, banyak juga yang hafal 20 juz dan 10 juz. Sesungguhnya panggilan jihad itu bukan bagi yang hafal Quran saja, melainkan panggilan itu merupakan kewajiban secara kesuluruhan warga. Tetapi yang banyak hafidz justeru yang menjadi mujahid. Rakyat Plaestina tidak akan pernah mundur dari perang itu.
Bantuan apa yang layak dari Indonesia untuk Palestina selain doa ?
Rakyat Palestina adalah penduduk yang terisolasi. Mereka dikucilkan dari interakasi dengan dunia luar oleh Israel. Mereka membutuhkan bantuan yang paling nyata adalah obat-obatan dan pengobatan karena untuk kedua hal itu sulit masuk karena selalu dihalangi agar bisa didapatkan oleh Zionos Israel. Tidak itu saja, tetapi banyak kebutuhan lain bagi rakyat Palestina yang kini sedang berjihad. Rakyat Palestina butuh kontribusi dan ini bukan jihadnya rakyat Palestina saja tetapi kewajiban umat Islam. Baransiaopa yang berkontribusi dengan mempersiapkan pejuang maka sama pahalanya seperti pejuang,
Lalu Barangsiapa yang menyantuni keluarga mujahid yang ditinggalkan adalah sebuah amal kebaikan.
Maka apa yang bisa kita lakukan, maka lakukan saja.
Perkembangan rumah sakit di Gaza sendiri sebagai bantuan rakyat Indonesia seperti apa ?
Pembangunan proyek itu tetap terus berjalan dan belum selesai. Kontribusi rakyat Indonesia sangat dihargai oleh rakyat Palestina. Rakyat di sana mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Meskipun itu bukan hal inti, namun itu sedikitnya telah membantu dari beberapa hal yang dibutruhkan rakyat Palestina. Rakyat Indonesia telah menunjukkan persauadaraan dan kebersamaan sebagai muslim.
Sumber : wartaislam.com