Acara
pengukuhan agama Islam yang dilakukan Kepala Suku Besar Asmat,
Sinentius Kayimter, di Masjid Darussalam, Komplek Tamansari Persada
Raya, Jatibening, berlangsung haru dan khidmat. Acara dipandu oleh Imam
Masjid Istiqlal, Ustadz H. Ali Hanafiah, Ahad (19/2).
Pembacaan
dua kalimat syahadat dilakukan percobaan sebanyak dua kali. Setelah
itu, pembacaan syahadat yang sakral itu akhirnya baru lah terucap dari
mulut Sinentius.
Sinentius
pun diberikan nama Islam yaitu Umar Abdullah Kayimter. Pemberian nama
tersebut didasarkan atas rembukan para jamaah DKM Masjid Darussalam.
Kemudian
pembacaan syahadat dilanjutkan dengan sang istri yang memiliki nama
Islamnya Aisyah Chairunnisa Atem. Meskipun pembacaan agak tersendat
karena kendala bahasa, namun Aisyah akhirnya disahkan menjadi seorang
Muslim.
Suasana
haru pun semakin menjadi ketika sang anak, Salim Abdullah Siwir,
mencoba melafalkan dua kalimat syahadat. Air mata bocah berusia 12 tahun
tersebut tak terbendung. Namun karena air mata harunya tak terhenti,
maka pelafalan tersebut dibatalkan.
“Hal
itu disebabkan Salim belum berusia balig sehingga belum ada kewajiban
dari sang anak untuk melafalkan syahadat. Selain itu, dia masih dibawah
asuhan kedua orang tua”, ujar Ustadz Ali.
Setelah
pengucapan dua kalimat syahadat usai, acara dilanjutkan penandatanganan
sertifikat ikrar masuk Islam. Acara ditutup dengan pemberian santunan
mualaf dan tiga tiket umroh dari jamaah DKM Masjid Darussalam.
(dakwatuna.com/Didi Purwadi/Rachmita Virdani/RoL)