Sikap Kaum Muslim Yang Seharusnya Terhadap Non-Muslim
Posted by SMS Tausiyah
on 18.23
in
Artikel
|
1. Umat Muslim tidak boleh menjadikan Umat non-Muslim sebagai teman kepercayaannya
Artinya :
118.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian ambil orang-orang yang
di luar kalangan kalian menjadi teman kepercayaan kalian, (karena)
mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudaratan bagi kalian.
Mereka menyukai apa yang menyusahkan kalian. Telah nyata kebencian dari
mulut mereka dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih
besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepada kalian ayat-ayat (Kami),
jika kalian memahaminya”. (QS. Ali ‘Imran: 118)
Penjelasan :
Orang-orang
non-Muslim tidak akan pernah merasa puas/ridha kepada Umat Muslim
sampai kita mau mengikuti millah (ajaran agama) mereka. Apabila Umat
Muslim masih saja menjadikan mereka sebagai teman kepercayaan,
kerugianlah yang akan didapat. Allah SWT melarang kaum Mukmin untuk
menganggap kaum kafir sebagai teman kepercayaan, karena mereka dapat
membocorkan rahasia kaum Muslim, dan mereka tidak hentihentinya
menimbulkan kemudaratan dan menyukai apa yang menyusahkan kaum Mukmin.
Kebencian mereka terhadap kaum Mukmin juga telah nyata dari mulut-mulut
mereka, bahkan apa yang disembunyikan dalam hati mereka jauh lebih besar
lagi.
2. Umat Muslim harus berlaku adil terhadap Umat non-Muslim
Artinya :
“Hai
orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu
menegakan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan
janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu
untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat
kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Al Maidah: 8)
Penjelasan :
Kaum
muslimin harus berkeyakinan, bahwa dalam kondisi bagaimanapun seorang
Muslim tidak boleh bersikap zhalim kepada orang Kafir, sehingga tidak
boleh menganiaya mereka, menakut-nakuti mereka, tidak boleh menggertak
mereka, tidak boleh mencuri harta mereka, tidak boleh mencopetnya, tidak
boleh bersikap curang terhadap hak mereka, tidak boleh mengkhianati
amanah mereka, tidak boleh tidak membayar upah mereka, bayarlah harga
barang jualan mereka kalau kita membelinya dari mereka, dan berilah
untung dalam usaha patungan dengan mereka. Karena itulah kita
diperintahkan untuk berlaku adil terhadap mereka, agar kita menjadi
orang-orang yang bertakwa.
3. Umat Muslim harus melindungi Umat non-Muslim yang meminta perlindungan kepadanya
Artinya :
"Dan
jika seseorang dari orang-orang musyirikin itu meminta perlindungan
kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah,
kemudian antarkanlah ia yang aman baginya. Demikian itu disebabkan
mereka kaum yang tidak mengetahui." (QS. At-Taubah: 6)
Penjelasan :
Ayat
ini menegaskan bahwa ketika zaman peperangan, mereka kaum Kafir yang
menjadi tawanan harus dilindungi dan tidak boleh disakiti. Dan umat
Muslim diperintahkan untuk memberi kesempatan kepada mereka supaya
mereka sempat mendengarkan firman-firman Allah, agar hati mereka
terbuka.
4.Umat Muslim harus memerangi Umat non-Muslim yang memeranginya
Artinya :
“Sesungguhnya
Allah hanya melarang kamu menjadikan mereka sebagai kawanmu orang-orang
yang memerangi kamu dalam urusan Agama, dan mengusir kamu dari kampung
halamanmu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Barang siapa
menjadikan mereka sebagai kawan, mereka itulah orang yang zalim”. (QS.
Al-Mumtahanah: 9)
Penjelasan :
Dalam ayat ini dijelaskan, kaum
muslimin harus berkeyakinan bahwa kalangan orang-orang kafir yang
memerangi mereka, mengeluarkan mereka dari negeri mereka dan menolong
orang-orang itu memerangi kaum muslimin, darahnya halal bagi kaum
muslimin. Bila diantara mereka ada yang melakukan tindakan yang
menyakitkan orang Muslim yang taat beribadah, maka Non-Muslim yang
demikian itu tidak boleh kita pergauli dan tidak perlu kita berbuat baik
kepadanya. Termasuk hal yang membolehkan kita untuk membenci
orang-orang Non-Muslim adalah jika mereka mengusir orang-orang Islam
dari Tanah Airnya, baik secara langsung maupun tidak. Begitu juga bila
mereka yang Non-Muslim itu berusaha mengusir orang Islam dari daerah
tempat mereka tinggal. Apabila mereka tidak berbuat seperti tersebut,
maka kita orang-orang Islam tidak ada dilarang untuk menjalin hubungan
baik dan bersikap adil terhadap mereka.
5. Umat Muslim tidak boleh menikahi Umat non-Muslim
Artinya :
"Janganlah
kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mu'min)
sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mu'min lebih baik
daripada orang musyrik walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke
neraka, sedang Allah mengajak ke syurga dan ampunan dengan
izin-Nya."(Q.S. Al-Baqarah : 221)
Penjelasan :
Ayat ini
melarang kaum muslimin umumnya, dan wali atau orang tua dari
perempuan-perempuan muslim khususnya dilarang untuk
menyerahkan/mengawinkan para perempuan muslim dengan laki-laki musyrik
atau kafir, karena sang suaminya memiliki kekuasaan terhadap istrinya.
Orang-orang kafir baik yang beragama Yahudi, Nasrani, maupun yang
lainnya, selalu berusaha untuk menghancurkan agama Islam dan
mengembalikan orang-orang yang beragama Islam kepada kekafiran. Oleh
karena itu, untuk mencegah agar wanita-wanita muslim tidak menjadi
sasaran usaha pemurtadan oleh orang-orang non-muslim, kaum muslimin
dilarang mengawinkan wanita-wanita muslim dengan laki-laki kafir, apapun
agamanya.
6. Umat Muslim tidak boleh memilih pemimpin dari golongan Umat non-Muslim
Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang
Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebagian mereka adalah
pemimpin bagi sebagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil
mereka menjadi pemimpin maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan
mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang
yang dzalim.” (QS. Al-Ma`idah: 51)
Penjelasan :
Umat Muslim
tidak boleh mengambil pemimpin dari kalangan non-Muslim, karena mereka
tidak akan henti-hentinya untuk menimbulkan kemudaratan bagi kita.
Mereka menyukai apa yang menyusahkan kita. Telah nyata kebencian dari
mulut mereka dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih
besar lagi kebenciannya terhadap kita. Dan orang-orang non-Muslim tidak
akan pernah merasa puas/ridha kepada Umat Muslim sampai kita mau
mengikuti millah (ajaran agama) mereka.
About author
Curabitur at est vel odio aliquam fermentum in vel tortor. Aliquam eget laoreet metus. Quisque auctor dolor fermentum nisi imperdiet vel placerat purus convallis.