Sikap Kaum Muslim Yang Seharusnya Terhadap Non-Muslim

1. Umat Muslim tidak boleh menjadikan Umat non-Muslim sebagai teman kepercayaannya

Artinya :
118. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian ambil orang-orang yang di luar kalangan kalian menjadi teman kepercayaan kalian, (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudaratan bagi kalian. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kalian. Telah nyata kebencian dari mulut mereka dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepada kalian ayat-ayat (Kami), jika kalian memahaminya”. (QS. Ali ‘Imran: 118)

Penjelasan :
Orang-orang non-Muslim tidak akan pernah merasa puas/ridha kepada Umat Muslim sampai kita mau mengikuti millah (ajaran agama) mereka. Apabila Umat Muslim masih saja menjadikan mereka sebagai teman kepercayaan, kerugianlah yang akan didapat. Allah SWT melarang kaum Mukmin untuk menganggap kaum kafir sebagai teman kepercayaan, karena mereka dapat membocorkan rahasia kaum Muslim, dan mereka tidak hentihentinya menimbulkan kemudaratan dan menyukai apa yang menyusahkan kaum Mukmin. Kebencian mereka terhadap kaum Mukmin juga telah nyata dari mulut-mulut mereka, bahkan apa yang disembunyikan dalam hati mereka jauh lebih besar lagi.

2. Umat Muslim harus berlaku adil terhadap Umat non-Muslim

Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Al Maidah: 8)

Penjelasan :
Kaum muslimin harus berkeyakinan, bahwa dalam kondisi bagaimanapun seorang Muslim tidak boleh bersikap zhalim kepada orang Kafir, sehingga tidak boleh menganiaya mereka, menakut-nakuti mereka, tidak boleh menggertak mereka, tidak boleh mencuri harta mereka, tidak boleh mencopetnya, tidak boleh bersikap curang terhadap hak mereka, tidak boleh mengkhianati amanah mereka, tidak boleh tidak membayar upah mereka, bayarlah harga barang jualan mereka kalau kita membelinya dari mereka, dan berilah untung dalam usaha patungan dengan mereka. Karena itulah kita diperintahkan untuk berlaku adil terhadap mereka, agar kita menjadi orang-orang yang bertakwa.

3. Umat Muslim harus melindungi Umat non-Muslim yang meminta perlindungan kepadanya

Artinya :
"Dan jika seseorang dari orang-orang musyirikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui." (QS. At-Taubah: 6)

Penjelasan :
Ayat ini menegaskan bahwa ketika zaman peperangan, mereka kaum Kafir yang menjadi tawanan harus dilindungi dan tidak boleh disakiti. Dan umat Muslim diperintahkan untuk memberi kesempatan kepada mereka supaya mereka sempat mendengarkan firman-firman Allah, agar hati mereka terbuka.

4.Umat Muslim harus memerangi Umat non-Muslim yang memeranginya

Artinya :
“Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan mereka sebagai kawanmu orang-orang yang memerangi kamu dalam urusan Agama, dan mengusir kamu dari kampung halamanmu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Barang siapa menjadikan mereka sebagai kawan, mereka itulah orang yang zalim”. (QS. Al-Mumtahanah: 9)

Penjelasan :
Dalam ayat ini dijelaskan, kaum muslimin harus berkeyakinan bahwa kalangan orang-orang kafir yang memerangi mereka, mengeluarkan mereka dari negeri mereka dan menolong orang-orang itu memerangi kaum muslimin, darahnya halal bagi kaum muslimin. Bila diantara mereka ada yang melakukan tindakan yang menyakitkan orang Muslim yang taat beribadah, maka Non-Muslim yang demikian itu tidak boleh kita pergauli dan tidak perlu kita berbuat baik kepadanya. Termasuk hal yang membolehkan kita untuk membenci orang-orang Non-Muslim adalah jika mereka mengusir orang-orang Islam dari Tanah Airnya, baik secara langsung maupun tidak. Begitu juga bila mereka yang Non-Muslim itu berusaha mengusir orang Islam dari daerah tempat mereka tinggal. Apabila mereka tidak berbuat seperti tersebut, maka kita orang-orang Islam tidak ada dilarang untuk menjalin hubungan baik dan bersikap adil terhadap mereka.

5. Umat Muslim tidak boleh menikahi Umat non-Muslim

Artinya :
"Janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mu'min) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mu'min lebih baik daripada orang musyrik walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke syurga dan ampunan dengan izin-Nya."(Q.S. Al-Baqarah : 221)

Penjelasan :
Ayat ini melarang kaum muslimin umumnya, dan wali atau orang tua dari perempuan-perempuan muslim khususnya dilarang untuk menyerahkan/mengawinkan para perempuan muslim dengan laki-laki musyrik atau kafir, karena sang suaminya memiliki kekuasaan terhadap istrinya. Orang-orang kafir baik yang beragama Yahudi, Nasrani, maupun yang lainnya, selalu berusaha untuk menghancurkan agama Islam dan mengembalikan orang-orang yang beragama Islam kepada kekafiran. Oleh karena itu, untuk mencegah agar wanita-wanita muslim tidak menjadi sasaran usaha pemurtadan oleh orang-orang non-muslim, kaum muslimin dilarang mengawinkan wanita-wanita muslim dengan laki-laki kafir, apapun agamanya.

6. Umat Muslim tidak boleh memilih pemimpin dari golongan Umat non-Muslim

Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebagian mereka adalah pemimpin bagi sebagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang dzalim.” (QS. Al-Ma`idah: 51)

Penjelasan :
Umat Muslim tidak boleh mengambil pemimpin dari kalangan non-Muslim, karena mereka tidak akan henti-hentinya untuk menimbulkan kemudaratan bagi kita. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kita. Telah nyata kebencian dari mulut mereka dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi kebenciannya terhadap kita. Dan orang-orang non-Muslim tidak akan pernah merasa puas/ridha kepada Umat Muslim sampai kita mau mengikuti millah (ajaran agama) mereka.
Tags:

About author

Curabitur at est vel odio aliquam fermentum in vel tortor. Aliquam eget laoreet metus. Quisque auctor dolor fermentum nisi imperdiet vel placerat purus convallis.