Maulid Nabi, Misi dan Perjuangannya

“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu, (Muhammad dengan Mu’jizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang ( Al-Qur’an )”. (QS. 4: 174)


Tradisi memperingati maulid Nabi Muhammad SAW pada masyarakat kita biasanya berlangsung selama dua bulan, Rabi’ul Awal dan Rabi’ul Akhir. Momentum yang penting ini tentu saja harus kita jadikan sebagai upaya untuk menyegarkan kembali pemahaman dan ingatan kita akan misi khusus yang dilaksanakan oleh Nabi Muhammad dan Nabi-nabi sebelumnya. Dengan demikian, sayang sekali kalau peringatan maulid itu hanya sekedar rutinitas belaka, tanpa makna, hikmah dan perjuangan yang dalam serta pengaruh baik yang besar.


Di dalam Al Qur’an banyak sekali ayat yang menyebutkan tentang Rasul dengan berbagai aspeknya. Salah satu aspek yang disebutkan adalah tentang misi yang diemban oleh para Rasul. Pemahaman tentang misi diutusnya Rasul SAW ke muka bumi ini memang menjadi kebutuhan manusia.

Tugas manusia di muka bumi ini pada hakikatnya hanya untuk beribadah kepada Allah dalam berbagai aspek kehidupan. Untuk bisa melaksanakan tugas ini, diperlukan adanya penggunaan peraturan dari Allah. Karena itu tentu saja diperlukan Rasul yang menyampaikan ajaran dari Allah itu.


Misi Yang Diemban Rasul

Paling tidak, ada enam misi yang diemban oleh Rasul SAW yang disebutkan di dalam Al Qur’an. Bila kita pahami keenam misi itu menjadi jelas bagi kita bahwa mengimani dan mengikuti Rasul menjadi sesuatu yang sangat penting.


Untuk Memperkenalkan dan Menyembah Allah

Manusia yang sangat lemah sangat membutuhkan penyembahan kepada yang Maha Kuat, karena itu kepada manusia sangat penting diperkenalkan tentang Tuhan Yang Maha Kuasa itu sehingga manusia menyembah kepada Tuhan yang benar. Bila tidak, maka manusia akan mencari sendiri Tuhan itu dan sangat banyak manusia yang akhirnya tidak menemukan Tuhan yang benar.


Dalam sejarah manusia hingga mas kini terjadi penuhanan kepada benda-benda yang dianggap atau dikhayalkan sebagai keramat, sehingga terjadi kepercayaan manusia yang menyatakan adanya penguasa laut, gunung, hutan dan sebagainya, lalu manusia menuhankan.

Karena itu Allah SWT mengutus para Rasul dari Nabi Adam AS sampai Nabi Muhammad SAW guna memperkenalkan kepada manusia bahwa sesungguhnya yang berkuasa di dunia dan akhirat nanti adalah allah dan setiap orang harus menghambakan diri kepada-Nya, Allah berfirman :
“Dan Kami tidak mengutus seorang Rasulpun sebelum kamu, melainkan Kami Wahyukan kepadanya: “Bahwasannya tidak ada tuhan (yang benar) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku”. (QS. 21:25)


Menegakkan dan Menjaga Agama

Agama merupakan salah satu (Hajatul Insan) kebutuhan manusia dalam hidup ini, tanpa berpedoman kepada agama yang benar, kehidupan manusia akan kacau balau, kenyataan ini telah berlangsung dari generasi ke generasi, dari abad ke abad sehingga bila suatu masyarakat mengabaikan tuntunan agama yang benar, maka kekacauan akan terus terjadi.


Dengan demikian, kedudukan Islam sebagai satu-satunya agama yang benar menjadi sangat urgen, karena itu Rasul juga diutus untuk menegakkan agama Islam yang benar meskipun tantangannya begitu besar, Allah berfirman: “Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang-orang musyrik benci”. (QS. 61:9)


Membawa Berita Gembira dan Peringatan

Biasanya manusian suka dengan hal-hal yang menyenangkan dan takut dengan hal-hal yang menyengsarakan. Untuk mendapat hal-hal yang menyenangkan biasanya manusia berusaha sekuat tenaga guna memperolehnya, sedangkan untuk hal-haal yang menyengsarakan, manusia akan tinggalkan sebisa mungkin.


Karena itu Allah SWT mengutus para Rasul yang salah satu tugasnya adalah membawa berita gembira dengan menjanjikan syurga baagi manusia yang mau berbuat kebaikan dan peringatan dengan memberikan ancaman siksa neraka yang begitu pedih bagi orang yang tidak mau berlaku baik.

Dengan berita gembira dan ancaman yang disampaikan oleh para rasul diharapkan manusia akan mengikuti segala ketentuan Islam yang dibawa para Rasul, dan di akhirat nanti tak ada alasan lagi bagi manusia untuk menolak hukuman dari Allah SWT berupa neraka Jahanam, dan membantah Allah akan ajaran yang diturunkan-Nya, Allah berfirman: “(mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa Lagi Maha Bijaksana”. (QS. 4:165)


Memberikan Keteladanan yang Positif

Manusia tentu menghendaki kehidupan, baik di dunia yang berakibat pada kehidupan yang baik di akhirat. Untuk bisa menjalani kehidupan yang baik itu diperlukan keteladanan yang baik apalagi meniru orang lain merupakan salah satu bagian yang tak terpisahkan pada manusia.


Dalam kaitan ini diperlukan figur-figur teladan dalam membentuk kepribadian yang mumpuni, begitu pula halnya dengan bangsa ini, agar menjadi bangsa yang kembali kepada kehidupan yang kuat.

Tags:

About author

Curabitur at est vel odio aliquam fermentum in vel tortor. Aliquam eget laoreet metus. Quisque auctor dolor fermentum nisi imperdiet vel placerat purus convallis.